comfort zone

saya sih bukan siapa siapa ya,
bukan juga expert, ahli, atau manusia tertentu yang belajar ilmu psikologi atau pengembangan diri dan semacamnya.
saya cuma ala ala sok pengamat sosial yang gak makan ilmu apa apa tapi suka reseh dan resah terhadap berbagai kejadian yang kerap terjadi di lingkungan sosial kita.
ahzek.

jadi ya, kalo setelah ini ada beberapa yang gak sepaham dengan apa yang saya utarakan, ya monggo aja, gapapa. buat saya perbedaan itu gak menjadi masalah selama gak bikin gontok gontokan.

jadi apa sih yang membuat resah?

pada sering gak liat quote yang kaya gini,


atau ini,




atau yang sejenisnya lah ya,
saya mah sering.... *banci quotes*

yang salah apa?
gak ada sik..
*lah gimana*

iya, sebenernya gak ada yang salah dengan motivational words, inspirational quotes kaya yang macem macem ini, yang ada kalo kita mengartikannya dengan tepat malah akan menjadi semangat atau pemicu untuk jadi pribadi yang lebih baik, no..

cuma, kadang kadang saya melihatnya dari perspektif yang beda. sekali lagi ini relatif ya..
kalo buat saya, zona nyaman itu gak untuk saya tinggalkan. kalo udah nyaman kenapa harus ditinggalkan, bukankah semua orang mendambakan nyaman? bukankan orang orang yang sibuk mau meninggalkan zona nyaman yang mereka khawatirkan akan melenakan mereka itu ujung ujungnya juga mencari kenyamanan bagi kehidupan mereka? jadi, kalo udah ketemu dan berada pada zona nyaman, kenapa ditinggaliiiin, kaka?
*dikeplak motivator sukses*

hehe,
kalo saya,  #team zona nyaman itu diperluas bukan ditinggalkan (read somewhere, lupa maaf). kalo sudah nyaman pada sebuah zona, apapun itu, perluaslah zona nyaman kita, sedep kan kalo bisa nyaman dimana mana.
saya pernah baca, kenapa kita kudu meninggalkan zona nyaman untuk sukses, kenapa hal hal hebat tidak pernah datang dari sebuah zona bertitel nyaman, semuanya mengarah pada hal hal yang mengindikasikan bahwa zona nyaman adalah hal yang terlarang.

kok jadinya jahat bener, padahal tujuan kita bekerja keras dalam hidup adalah menemukan nyaman. nyaman di kerjaan, nyaman di penghasilan, nyaman di keluarga sehingga nyamanlah hidup kita.
ada disini yang gak pengen hidupnya nyaman?

saya yakin, mungkin yang membaca ini, kamu mungkin salah satunya, lebih khatam teori teori semacam ini atau mungkin telah lebih banyak menghadapi berbagai hantaman atau pengalaman hidup atau juga udah berhasil keluar dari zona nyaman sampai menjumpai sukses seperti sekarang, dan sekarang saya mau tanya, apa yang dicari selama ini?
mencari nyaman bukan.

ada yang bilang,
tinggalkan zona nyaman untuk mencari yang ternyaman.
tuh kan, ujung ujungnya nyari nyaman juga.
jadi, berada di zona nyaman itu, menurut saya bukanlah suatu hal yang buruk.
banyak yang mengkhawatirkan kalo sudah nyaman, maka kamu akan terlena dan tidak akan 'menghasilkan apa apa'
beberapa point, saya setuju. tapi semuanya kembali lagi ke pribadi masing masing.
nah, kadang inilah saatnya kita lebih bersyukur karena punya teman, punya keluarga, punya orang yang menyayangi kita dan peduli terhadap kita, karena ketika mereka melihat kita mulai terlena maka mereka mungkin bisa mengingatkan.
atau kalo gak, berlatih dari sekarang untuk menjadi alarm bagi diri sendiri deh, caranya bagaimana?
bisa dengan menjadi pribadi yang terbuka.
duuuuh, aku orangnya introvert.
eits, jangan salah, gak semua orang introvert itu gak open minded loh. terbuka itu kan gak selalu berarti "terbuka pada orang", terbuka bisa jadi menerima banyak pendapat, mencari dan belajar pada banyak sumber, sehingga kita menjadi pribadi yang lebih alert. kapan kita harus memulai sesuatu yang baru, kapan kita harus mengakhiri kebiasaan lama, kapan kita harus bergeser untuk menemukan letupan letupan baru dalam hidup.
bisa dari membaca, berdiskusi, browsing, bertemu orang orang baru, bergabung di forum sekalipun menjadi silent member dan banyak macam cara lainnya.

so,
kembali lagi pada diri saya yang orangnya males repot dan senang pada kenyamanan, buat saya, tetap:
zona nyaman tidak untuk saya tinggalkan.
yang dibutuhkan itu pengendalian diri.
jangan sampai zona nyaman itu membuat kita terlena, tidak produktif, tidak improve.

hekhekhek.
gak selamanya nyaman itu berarti baik, saya setuju.
kaya yang udah bolak balik dibilang diatas, kalo kita terlena ya, berabe ugak..
apalagi kalo dalam hubungan,
sekedar nyaman aja tuh gak cukup.
.
.
.

sampe pernah ada yang bilang,
kalo cuma nyari nyaman, kawin aja kun sama springbed.
bahahahahahahahah..

minta dikeplak memang tuh yang ngomong begitu.

jadi, (mungkin) jika kamu sudah nyaman di zona ini, di tempat kamu sekarang, manfaatkan kenyamanan kamu ini untuk menghasilkan sesuatu yang maksimal.
buka mata, buka hati, buka telinga lebar lebar, agar tetap peka pada sekeliling
sehingga, ketika nanti kamu HARUS bergeser meninggalkan nyaman ini untuk memperluas sisi nyaman kamu yang lain, kamu tidak terlena~

begitu yes,
segini aja ah, lama lama ditimpuk buku self motivation juga nih sama yang expert.



enjoy weekend, anyhoo...





Komentar

Postingan Populer