OSPEK

gini deh,

kepanjangan ospek itu sendiri kan orientasi studi dan pengenalan kampus *cmiiw
apa iya perlu sampe membuat adik adik tingkat (merasa) teraniaya?

betul, apabila berdalih dengan alasan :
biar seruuuu, biar punya kenangan sampe ntar ntar
biar respek sama senior
biar akrab sama lingkungan baru.

saya juga dulu diospek,
tidak sedikit juga saya mendengar banyak kisah 'seru' yang saya dapatkan dari beberapa teman, ospek dengan beragam treatment buat kita mahasiswa baru tentunya.

curhat sedikit sekalian bernostalgia.
saya datang dari daerah ke pulau Jawa sebagai mahasiswa baru jauh dari orang tua.
dua ospek yang harus saya jalani waktu itu, fakultas dan universitas.
PEPAK namanya.
selama beberapa hari saya harus bangun dinihari yang mana di malam sebelumnya harus tidur larut karena menyiapkan "tugas rumah"
dari yang bermuatan edukatif-membuat makalah pribadi
sampe menyiapkan upeti yang akan dilaporkan pada panitia hari besoknya,
dari donat toping meses pink sampai roti merk tertentu (hampir menangis menyiapkannya karena bingung harus cari dimana) dan tentu segala rupa topi kerucut dan papan nama warna warni dan seribu hiasannya.
pada hari tertentu saya harus pulang dalam kondisi basah kuyup (karena disiram air seember) dan masih harus menunggu bus dengan kondisi cemas karena bubar ospek selalu ketika hari sudah gelap. angkutan umum  sudah jarang lewat. pikiran juga sibuk dengan tugas untuk besok harinya.

alhamdulillaah saya survive, meski harus setengah hari tanpa sepatu di hari terakhir ospek universitas. sepatu saya jebol.
alhamdulillaah saya terbiasa hidup rock n roll (baca: bandel) sejak jaman sekolah dan dibesarkan oleh orang tua yang juga selooow, karena setiap saya mengeluh mereka selalu me-reply: nikmatin ajah.
dan yang paling membuat saya bersyukur adalah karena senantiasa dilimpahi kesehatan selama ospek berlangsung.

kondisi itu, yang saya pikir sudah paling "menderita" ternyata belum ada apa apa dibandingkan dengan fakultas lain yang lebih "gila" dikerjain para seniornya.
atau di kampus lain yang sukses membuat seorang teman saya positive thypus karena selepas acara ospek (saya dengar) disuruh memakan, aaaah sudahlah~~~~

masih banyak lagi kejadian kejadian yang levelnya diatas horor menyeramkan buat saya mengenai ospek. pada jaman saya waktu itu masih sedikit sekali cerita mengenai ospek yang isinya cenderung mengadakan kegiatan yang sifatnya lebih sarat dengan hal hal edukatif, ada, namun tertutupi oleh cerita cerita horor ospek yang dinilai lebih "seru"

sekarang, jaman udah beda.
entah "kekejaman" ospek bertambah levelnya atau memang kebebasan berekspresi sekarang lebih jamak, karena sejak era internet akrab pada seluruh sendi masyarakat *halah* berita negatif mengenai ospek mudah sekali kita jumpai, baik online maupun offline.

menyambung kalimat diatas, ketika kita dikerjai sewaktu ospek memang menjadi hal yang tak terlupakan-mungkin seumur hidup- dan sering kita tertawai bertahun tahun setelahnya.
betul pula, ketika "kekejaman" para senior juga menumbuhkan rasa kebersamaan dengan sesama teman baru karena merasa senasib sepenangunggan.

tapi, apa iya, ingatan yang membekas akan kenangan jaman ospek itu sama indahnya bagi setiap (maha)siswa baru. berapa banyak yang akhirnya cuma menyisakan "dendam" dan menimbulkan semangat untuk "membalasnya" nanti kepada para adik tingkatnya. begitu siklus itu berlanjut tiada akhir setiap tahunnya.

untuk membuat junior respek pada seniornya, untuk memberi kenangan yang sulit untuk dilupakan seumur hidup, untuk membuat maba akrab dengan lingkungan barunya, saya rasa bisa dengan formula yang lebih "manusiawi"
buat apa berkedok pengenalan kampus tapi commitee (panitia) menjadi galak dan arogan,
untuk apa memberi judul orientasi studi namun konten kegiatan sama sekali jauh dari aroma "studi",
saya yakin ada formula yang lebih baik,
karena jaman semakin maju
pemikiran semakin baik
attitude pun harus lebih membumi.

menyelipkan "acara konyol" mungkin perlu untuk menjadi bumbu,
tapi ayolah, jauh jauhlah dari kekerasan.
kan udah pada pinteeeer..

bisa kan, bisa dooong..
udah #indonesia70 loooh..
ayok jauh jauh dari mental menjajah..


Komentar

Postingan Populer